Cole Anthony Merasa Dipaksa Untuk Tinggalkan Magic
Cole Anthony Merasa Dipaksa Untuk Tinggalkan Magic. Milwaukee, 17 Agustus 2025 – Drama transfer NBA kembali mencuat dengan pernyataan mengejutkan dari Cole Anthony, mantan guard Orlando Magic yang kini memperkuat Milwaukee Bucks. Dalam wawancara terbaru, Anthony mengungkapkan bahwa ia merasa “dipaksa” untuk meninggalkan Magic, klub yang telah menjadi rumahnya selama lima tahun. Pernyataan ini memicu diskusi di kalangan penggemar, terutama setelah Anthony menjalani musim yang cukup solid bersama Magic sebelum akhirnya pindah melalui serangkaian transaksi yang rumit. Kini, dengan laga pembuka musim NBA 2025/26 yang semakin dekat, Anthony siap membuktikan diri di Bucks, sambil membawa beban emosional dari kepergiannya yang tak diinginkan. BERITA LAINNYA
Kisah kepergian Anthony dari Orlando dimulai dengan trade ke Memphis Grizzlies, diikuti buyout, sebelum ia akhirnya menandatangani kontrak dengan Bucks. Meski kini berada di tim yang berpeluang besar meraih gelar, Anthony tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya atas cara ia meninggalkan Magic. Laga melawan Orlando di Kia Center mendatang akan menjadi momen emosional baginya, sekaligus kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia masih punya banyak hal untuk ditawarkan di lapangan.
Siapa Itu Cole Anthony
Cole Anthony, 25 tahun, adalah point guard asal Amerika Serikat yang lahir di Portland, Oregon. Ia memulai karier NBA setelah terpilih sebagai pick ke-15 di NBA Draft 2020 oleh Orlando Magic. Sebagai putra mantan pemain NBA Greg Anthony, ia membawa bakat alami dan mentalitas kompetitif ke lapangan. Selama di Magic, Anthony dikenal sebagai pemain energik yang mampu mencetak poin dan memimpin serangan, meski perannya sering kali terbatas karena kedalaman roster tim.
Sebelum masuk NBA, Anthony bersinar di University of North Carolina, di mana ia menjadi salah satu guard muda terbaik di bola basket perguruan tinggi. Ia bergabung dengan Magic di tengah periode rebuild tim, dan meski tidak selalu menjadi starter, ia sering memberikan percikan energi dari bangku cadangan. Pada Agustus 2025, setelah ditukar ke Grizzlies dan menjalani buyout, ia resmi bergabung dengan Milwaukee Bucks, tim yang membutuhkan guard serba bisa untuk memperkuat rotasi mereka.
Sehebat Apa Cole Anthony
Cole Anthony adalah guard dengan kombinasi kecepatan, kemampuan menembak, dan visi permainan yang solid. Musim lalu bersama Magic, ia mencatatkan rata-rata 11,1 poin, 3,8 rebound, dan 3,2 assist per game dalam 81 penampilan, dengan akurasi tembakan tiga poin mencapai 33,8%. Meski tidak selalu menjadi pilihan utama pelatih Jamahl Mosley, Anthony sering kali menjadi penyelamat di momen-momen krusial, terutama dengan tembakan jarak jauh dan kemampuan menembus pertahanan lawan.
Kekuatan utama Anthony terletak pada energi dan agresivitasnya. Ia dikenal sebagai pemain yang tidak takut mengambil tanggung jawab di clutch moment, seperti saat ia mencetak game-winner melawan Toronto Raptors pada musim 2023/24. Namun, inkonsistensi dan persaingan dengan guard lain seperti Jalen Suggs dan Markelle Fultz membuatnya lebih sering bermain sebagai sixth man. Di Bucks, ia diharapkan mengisi peran serupa, memberikan energi dari bangku cadangan bersama bintang seperti Giannis Antetokounmpo dan Damian Lillard.
Kenapa Cole Anthony Merasa Dipaksa Untuk Tinggalkan Magic
Dalam wawancara terbaru, Anthony mengungkapkan bahwa kepindahannya dari Magic terasa seperti keputusan yang di luar kendalinya. Ia menyebut bahwa manajemen tim tidak memberikan kejelasan tentang perannya di masa depan, terutama setelah Magic mendatangkan beberapa guard baru di musim panas. “Saya mencintai Orlando. Itu rumah saya selama lima tahun, tapi saya merasa tidak punya pilihan selain pergi,” katanya dengan nada penuh emosi. Menurutnya, trade ke Grizzlies adalah keputusan sepihak dari manajemen, dan buyout yang mengikuti membuatnya harus mencari tim baru dengan cepat.
Faktor lain yang memperkuat perasaan Anthony adalah kurangnya komunikasi dari Magic tentang rencana jangka panjang tim. Meski ia telah menunjukkan kemajuan, termasuk peningkatan dalam efisiensi tembakan dan playmaking, Magic tampaknya lebih fokus pada pengembangan pemain muda lain seperti Paolo Banchero dan Franz Wagner. Situasi ini membuat Anthony merasa tidak dihargai, meski ia tetap berterima kasih kepada penggemar Orlando yang selalu mendukungnya. Kepindahannya ke Bucks, meski menjanjikan, tetap meninggalkan luka karena cara kepergiannya yang terasa dipaksakan.
Kesimpulan: Cole Anthony Merasa Dipaksa Untuk Tinggalkan Magic
Pernyataan Cole Anthony bahwa ia merasa dipaksa meninggalkan Orlando Magic menambah dimensi emosional pada perjalanan kariernya di NBA. Sebagai guard berbakat dengan potensi besar, Anthony telah menunjukkan bahwa ia mampu bersinar, baik sebagai starter maupun pemain cadangan. Namun, kurangnya kejelasan dari manajemen Magic membuatnya harus memulai babak baru di Milwaukee Bucks, tim yang menawarkan peluang untuk bersaing di level tertinggi. Dengan laga melawan Magic di cakrawala, Anthony memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa kepergiannya adalah kerugian bagi Orlando. Bagi penggemar basket, kisah Anthony adalah pengingat bahwa di balik gemerlap NBA, ada sisi emosional dan manusiawi yang sering kali terabaikan dalam dinamika transfer. Di Bucks, Anthony siap menulis cerita baru, dengan harapan bisa membawa timnya meraih gelar dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar “dipaksa pergi.”