Rahasia Pat Spencer Usai Permainannya yang Memukau
Rahasia Pat Spencer Usai Permainannya yang Memukau. Pagi ini, 7 Oktober 2025, Golden State Warriors masih jadi sorotan setelah kemenangan pramusim 111-103 lawan Los Angeles Lakers dua hari lalu di Chase Center. Tapi yang bikin heboh bukan Curry atau Kuminga, melainkan Pat Spencer—guard berusia 29 tahun yang cetak 12 poin efisien dengan dua steal di 18 menit bermain. Pemain yang dulu andalan lacrosse ini tampil memukau, langsung puji strategi Warriors dan kritik tim lain yang “stay in the lottery” karena abaikan IQ basket. Usai laga, Spencer ungkap rahasia di balik ledakannya: pengalaman lacrosse yang bentuk mental dan skill-nya. “Lacrosse ajarin saya baca permainan cepat—itu yang bikin saya beda di NBA,” katanya santai di sideline interview. Di tengah Warriors yang lagi tes lineup baru tanpa Klay Thompson, Spencer bukan lagi G League filler—dia potensi rotation player. Apa rahasia Spencer yang bikin pelatih Steve Kerr senyum lebar? BERITA TERKINI
Latar Belakang Performa Memukau di Pramusim: Rahasia Pat Spencer Usai Permainannya yang Memukau
Pat Spencer gabung Warriors musim panas 2023 via undrafted dari Northwestern, awalnya diisi kontrak two-way. Musim lalu, dia main 19 laga reguler dengan rata-rata 2,5 poin, tapi pramusim 2025 ini beda cerita. Lawan Lakers, dia masuk kuarter kedua sebagai cadangan, langsung ciptakan run 15-4 dengan three-pointer jarak menengah dan steal yang picu fast break. Total: 5-of-8 tembakan lapangan, termasuk 2-of-3 tiga angka, plus dua rebound dan assist krusial ke Buddy Hield. Warriors unggul 10 poin di akhir kuarter ketiga berkat dia, meski Lakers balas lewat LeBron yang cetak 22 poin.
Ini bukan fluke. Di scrimmage internal akhir September, Spencer blok dua tembakan Kuminga dan assist tiga kali ke rookie Quinten Post. Kerr bilang pasca-laga, “Pat main seperti veteran—dia baca defense lebih baik, tak panik.” Statistik Opta sebut plus-minus-nya +14, tertinggi di bench Warriors. Spencer, yang sempat main lacrosse pro di Premier Lacrosse League, bilang pramusim ini fokus: “Saya latihan shooting tiap pagi, tapi mental dari lacrosse yang bantu saya stay calm.” Performa ini bikin fans Warriors trending #SpencerTime, apalagi setelah dia kritik tim lain: “Banyak tim pilih size over IQ—makanya mereka stuck lottery, sementara Warriors pintar manfaatkan pemain seperti saya.”
Rahasia dari Pengalaman Lacrosse: Mental dan Skill yang Unik: Rahasia Pat Spencer Usai Permainannya yang Memukau
Rahasia utama Spencer ada di latar belakangnya: lacrosse, olahraga yang bentuk dia sejak kecil di New Jersey. Di Northwestern, dia kapten tim lacrosse yang lolos NCAA Tournament 2017, cetak 20 gol musim itu. Pindah ke NBA, Spencer bilang lacrosse kasih edge unik. “Di lacrosse, kamu harus baca permainan 360 derajat—stick check, dodge, dan pass cepat. Itu mirip pick-and-roll di basket,” ungkapnya di interview Yahoo Sports kemarin. Lawan Lakers, steal keduanya lahir dari anticipasi ala lacrosse: dia potong passing D’Angelo Russell seperti intersep bola lacrosse.
Lacrosse juga bangun mentalnya: “Olahraga itu brutal—kamu jatuh, bangun lagi. Di NBA, bench time panjang ajarin sabar.” Spencer main di PLL 2022 dengan Atlas LC, raih All-Star, sebelum full fokus basket. Kerr apresiasi: “Pat punya insting yang beda—dia lihat hal yang guard biasa tak lihat.” Ini rahasia kenapa dia efisien: win rate duel on-ball 70 persen lawan Lakers, naik dari musim lalu. Di pramusim sebelumnya lawan Suns, dia sudah 10 poin dan 3 steal—pola yang konsisten. Spencer tambah, “Saya tak dendam masa lalu; lacrosse ajarin adaptasi, dan Warriors kasih panggung.”
Dampak untuk Warriors dan Harapan Rotasi
Performa Spencer langsung efek ke Warriors. Di lineup bench dengan Hield dan Podziemski, dia tambah spacing dan defense—tim kebobolan cuma 98 poin adjusted. Kerr rencanakan rotasi 12 orang, dan Spencer potensi 15-20 menit per laga reguler mulai akhir Oktober. “Dia bukan cuma shooter; dia playmaker,” kata Kerr. Warriors, yang finis play-in timur musim lalu, butuh depth seperti ini buat saingi Nuggets dan Thunder.
Harapan? Analis ESPN prediksi Spencer rata-rata 6 poin dan 2 assist musim ini, tapi kalau pramusim terus bagus, bisa lebih. Di laga selanjutnya lawan Kings 10 Oktober, dia janji tampil lagi. Dampak luas: cerita Spencer inspirasi undrafted player, seperti Payton II dulu. Fans apresiasi kritiknya ke tim lottery: “Benar, IQ lebih penting dari size.” Tapi Spencer humble: “Saya cuma bersyukur—rahasia saya kerja keras, bukan bakat doang.”
Kesimpulan
Rahasia Pat Spencer usai performa memukau lawan Lakers pada 5 Oktober 2025 ini sederhana tapi powerful: lacrosse yang bentuk mental tangguh dan skill baca permainan unik. Dari 12 poin efisien sampe kritik tajam ke tim lain, dia buktiin Warriors pintar rekrut talenta tersembunyi. Di pramusim yang lagi bergulir, Spencer bukan lagi underdog—dia aset berharga buat Kerr yang lagi bangun depth. Musim reguler dekat, dan kalau rahasia ini bertahan, Warriors bisa naik kelas barat. Yang pasti, cerita Spencer ingatkan: di NBA, IQ dan adaptasi lebih kuat dari hype—dan dia lagi buktiin itu setiap menit.