Performa Muhammad Arighi Jadi Sorotan di IBL 2025
Performa Muhammad Arighi Jadi Sorotan di IBL 2025. Muhammad Arighi, guard berusia 26 tahun dari Pelita Jaya Jakarta, menjadi sorotan utama di Indonesian Basketball League (IBL) 2025 berkat performa gemilangnya. Sebagai salah satu pemain kunci yang membantu Pelita Jaya menembus final IBL, Arighi menunjukkan kombinasi kecepatan, visi permainan, dan tembakan akurat yang membuatnya dianggap sebagai bintang masa depan basket Indonesia. Dengan pengalaman di timnas dan tiga kali tampil di IBL All-Star, Arighi membuktikan dirinya sebagai pilar penting. Artikel ini akan mengulas performa luar biasa Arighi, kontribusinya di musim 2024/2025, dampak bagi Pelita Jaya, respons penggemar, dan prospek masa depan.
Performa Gemilang di Musim 2024/2025
Muhammad Arighi mencatatkan prestasi luar biasa di IBL 2025, membantu Pelita Jaya Jakarta finis di puncak klasemen reguler dengan rekor 22-3. Dalam 22 pertandingan, ia mencatatkan rata-rata 5,5 poin, 2 rebound, dan 3 assist per laga, dengan puncaknya adalah torehan 1.000 poin dalam karier IBL saat melawan Borneo Hornbills (102-93), ditandai dengan tembakan tiga angka yang memicu sorakan penonton di GOR Laga Tangkas, Bogor. Di semifinal melawan Satria Muda, Arighi berkontribusi dengan lay-up indah dan floating jump shot, membantu kemenangan 89-79 di laga penentu. Meski Pelita Jaya kalah di final melawan Dewa United, performa konsisten Arighi, terutama dalam tembakan jarak jauh (40% akurasi tripoin), menjadikannya salah satu guard terbaik liga.
Kontribusi untuk Pelita Jaya
Arighi, yang bergabung dengan Pelita Jaya sejak 2021, telah menjadi bagian integral dari strategi pelatih Justin Tatum. Dalam formasi double-guard bersama Andakara Prastawa, ia memberikan dinamika di lini serang dengan kecepatan dan kemampuan membaca permainan. Di musim 2024/2025, ia mencatatkan 43 assist dan 22 steal, menunjukkan peran defensif yang kuat. Dalam laga melawan Dewa United, Arighi mencetak 5 dari 15 tembakan tiga angka, membantu timnya unggul sementara. Kontribusinya di IBL All-Star 2025 sebagai bagian dari Indonesian Stars juga menonjol, meski ia mengakui tantangan melawan Foreign Stars karena kualitas tinggi pemain asing. Peran Arighi tidak hanya di lapangan, tetapi juga sebagai inspirasi bagi pemain muda di akademi Pelita Jaya.
Dampak di IBL dan Basket Indonesia
Performa Arighi telah meningkatkan standar kompetisi di IBL, mendorong pemain lokal lain seperti Yudha Saputera untuk tampil lebih agresif. Pencapaian 1.000 poin di usia 26 tahun, lebih cepat dibandingkan rata-rata pemain (28 tahun), menunjukkan potensinya sebagai ikon basket Indonesia. Keberhasilannya juga memperkuat reputasi Pelita Jaya sebagai klub yang mampu mengembangkan talenta lokal, menginspirasi tim seperti Satya Wacana dan RANS Simba Bogor. Di luar lapangan, popularitas Arighi meningkatkan pendapatan klub sebesar 5% melalui penjualan jersey dan tiket, mencerminkan dampak komersialnya. Namun, cedera ringan di babak playoff menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebugaran untuk laga krusial.
Respons Penggemar dan Media: Performa Muhammad Arighi Jadi Sorotan di IBL 2025
Penggemar Pelita Jaya, yang dikenal sebagai PJ Holic, memadati GOR Soemantri Brodjonegoro dengan rata-rata 4.500 penonton per laga, memberikan dukungan besar untuk Arighi. Media sosial dipenuhi pujian, dengan penggemar menyebutnya “masa depan timnas.” Media lokal seperti Kompas memuji konsistensi Arighi, sementara ANTARA menyoroti pencapaian 1.000 poinnya sebagai prestasi langka. Media regional seperti ASEAN Basketball News mencatatnya sebagai salah satu guard terbaik di Asia Tenggara, meski beberapa penggemar menyuarakan kekhawatiran tentang minimnya menit bermain di laga final akibat rotasi ketat. Penampilannya di IBL All-Star 2025, di mana ia menghadapi tantangan Foreign Stars, juga mendapat sorotan sebagai pengalaman berharga untuk meningkatkan level permainan.
Prospek Masa Depan: Performa Muhammad Arighi Jadi Sorotan di IBL 2025
Dengan usia yang masih muda dan pengalaman di SEA Games 2023 serta FIBA Asia Cup 2022, Arighi memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di Pelita Jaya dan timnas. Untuk IBL 2026, ia diharapkan meningkatkan rata-rata poinnya menjadi 8 per laga, dengan fokus pada pertahanan dan tembakan jarak jauh. Peluang bermain di liga Asia seperti Basketball Champions League (BCL) Asia-East 2026 juga terbuka, terutama jika Pelita Jaya mempertahankan performa. Tantangan utama adalah menjaga konsistensi dan menghindari cedera, seperti yang dialami rekan setimnya JaQuori McLaughlin. Dengan dukungan pelatih Tatum dan basis penggemar yang kuat, Arighi berpotensi menjadi wajah baru basket Indonesia di kancah internasional.
Kesimpulan: Performa Muhammad Arighi Jadi Sorotan di IBL 2025
Muhammad Arighi menjadi sorotan di IBL 2025 dengan performa gemilang, termasuk torehan 1.000 poin dan kontribusi kunci dalam perjalanan Pelita Jaya ke final. Perannya sebagai guard serba bisa, baik dalam serangan maupun pertahanan, telah mengangkat standar basket lokal dan memperkuat posisi klub. Dukungan penggemar dan pengakuan media mencerminkan dampaknya, meski tantangan seperti cedera dan persaingan ketat tetap ada. Dengan pengalaman dan potensi yang dimilikinya, Arighi siap memimpin Pelita Jaya menuju gelar di IBL 2026 dan membawa basket Indonesia ke level lebih tinggi di kancah Asia.