Sumitec Tokai Berita Olahraga Update Terbaru

Sumitec Tokai merupakan sebuah platform pemberi berita terupdate dan terbaru mengenai seputar olahraga di dunia.

Sumitec Tokai Berita Olahraga Update Terbaru

Sumitec Tokai merupakan sebuah platform pemberi berita terupdate dan terbaru mengenai seputar olahraga di dunia.

Uncategorized

JJ Redick Tidak Akan Pakai 1 Starter Tim Terus Menerus

JJ Redick Tidak Akan Pakai 1 Starter Tim Terus Menerus. Pelatih Los Angeles Lakers, JJ Redick, baru-baru ini membuka suara soal strategi rotasi timnya di musim 2025-26. Dalam konferensi pers usai kemenangan atas Utah Jazz, Redick tegas menyatakan bahwa ia tidak terikat pada satu lineup awal yang tetap. “Saya tidak terpaku pada satu starting five sepanjang musim,” katanya, menekankan fleksibilitas sebagai kunci sukses. Dengan rekor 14-5 di puncak klasemen Barat, Lakers memang tampil dominan, tapi Redick paham betul tantangan cedera dan jadwal padat. Pendekatan ini datang setelah LeBron James kembali dari absen akibat masalah sciatica, memungkinkan lineup ideal pertama kali: James, Luka Doncic, Austin Reaves, Deandre Ayton, dan Rui Hachimura. Namun, Redick menegaskan, ini hanya starting point, bukan aturan mati. BERITA BASKET

Filosofi Rotasi Fleksibel: JJ Redick Tidak Akan Pakai 1 Starter Tim Terus Menerus

Redick membangun filosofinya dari pengalaman musim lalu, di mana lineup awal yang kaku sempat menghambat tim. Kini, ia punya delapan pemain level starter di skuad, termasuk Marcus Smart, Jaxson Hayes, dan Gabe Vincent. “Kami punya tujuh atau delapan orang yang bisa memulai pertandingan,” ujarnya, menunjukkan kedalaman roster sebagai aset utama. Strategi ini mirip pendekatan pelatih top lain, yang prioritaskan matchup daripada rutinitas. Di pramusim, Redick sudah bereksperimen dengan lineup berbeda setiap laga, melibatkan sepuluh pemain untuk spot awal. Tujuannya sederhana: hindari kelelahan dan maksimalkan potensi setiap pemain. Dengan James yang berusia 41 tahun musim ini, manajemen menit jadi prioritas, dan rotasi longgar memastikan superstar itu tetap segar untuk momen krusial.

Tantangan Cedera dan Adaptasi: JJ Redick Tidak Akan Pakai 1 Starter Tim Terus Menerus

Absennya James di awal musim memaksa Redick beradaptasi cepat. Tanpa bintang itu, tim sempat goyah, tapi kemenangan beruntun datang berkat penyesuaian lineup. Saat James kembali melawan Jazz, lineup baru bermain 11,8 menit dengan plus-minus minus-3, tapi tim menang telak. Redick tak segan ganti posisi—misalnya, Smart atau Jake LaRavia bisa isi slot guard saat dibutuhkan. Cedera lain seperti pergelangan kaki Vincent dan lutut Adou Thiero menambah kompleksitas, tapi justru perkuat argumen Redick. “Starting lineup bukan yang terpenting; yang krusial adalah closing lineup dan rotasi keseluruhan,” tegasnya. Pendekatan ini sudah terbukti di playoff lalu, di mana ia mainkan lima pemain terbaik sepanjang babak kedua untuk comeback dramatis. Kini, dengan roster lengkap, Redick siap tweak berdasarkan lawan, seperti tambah shooting saat hadapi tim defensif ketat.

Dampak pada Performa Tim

Fleksibilitas rotasi langsung beri efek positif. Lakers outscore lawan rata-rata 5,5 poin per 100 possession di lineup variatif, terutama di kuarter ketiga saat bench ambil alih. Pemain seperti Hachimura dan Smart tak keberatan bench role, asal kontribusi maksimal—Hachimura bilang, “Mulai atau cadangan, yang penting menang.” Ini ciptakan kompetisi sehat, dorong performa individu naik. Contohnya, Reaves dan Doncic sinergi bagus di pick-and-roll, sementara Ayton kuasai paint. Redick juga rencanakan lineup dua big man lebih sering untuk perbaiki rebound dan defense, meski sporadis. Secara keseluruhan, strategi ini bantu tim atasi jadwal awal yang brutal: lawan playoff potensial seperti Timberwolves dan Suns. Dengan 37-21 sejak awal 2025, Lakers jadi tim paling konsisten, dan rotasi Redick jadi rahasia utama.

Kesimpulan

Pendekatan JJ Redick soal lineup awal yang tak kaku jadi angin segar bagi Lakers yang haus gelar. Di tengah roster berbakat tapi rentan cedera, fleksibilitas ini bukan sekadar taktik, tapi mindset juara. Dengan delapan starter potensial dan fokus pada closing unit, tim punya senjata lengkap untuk musim panjang. Redick, yang perpanjang kontrak hingga 2030, tunjukkan visi jangka panjangnya. Bagi fans, ini janji pertunjukan dinamis—siapa tahu lineup besok? Yang pasti, Lakers siap tempur, dan Redick pegang kendali dengan tangan ringan tapi pasti. Musim ini bisa jadi milik mereka, asal adaptasi terus jadi senjata utama.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *