Cooper Flagg Dinilai Tidak Tajam di Laga Debut
Cooper Flagg Dinilai Tidak Tajam di Laga Debut. Malam Rabu, 22 Oktober 2025, dunia basket perguruan tinggi masih ramai bicara soal Cooper Flagg, wonderkid berusia 18 tahun yang kini jadi bintang Dallas Mavericks di NBA. Di laga debut musim ini kontra Los Angeles Lakers di American Airlines Center, Flagg tampil selama 28 menit tapi hanya kumpul delapan poin dari tiga tembakan sukses di 11 percobaan, termasuk satu dari empat di balik lengkungan, plus empat rebound dan dua assist. Mavericks kalah 112-105, tapi sorotan utama jatuh pada Flagg yang dinilai kurang tajam—banyak peluang mudah melambung, termasuk layup terbuka di kuarter kedua dan tembakan tiga lebar di akhir laga. Pelatih Jason Kidd sebut itu “malam belajar”, tapi analis seperti ESPN’s Jay Bilas langsung komentar: “Flagg terlihat ragu; ia butuh waktu bangkit seperti musim rookie lalu.” Ini kontras dengan hype sejak draft pertama keseluruhan 2025, di mana Flagg dipuji sebagai “Zion 2.0” setelah musim freshman gemilang di Duke. Bagi Mavericks yang tempati posisi keenam Barat dengan rekor 2-1, debut ini jadi pengingat: transisi ke NBA tak selalu mulus, meski Flagg sudah cetak rata-rata 15 poin preseason. INFO CASINO
Debut Kurang Mengesankan: Statistik dan Momen Kritis: Cooper Flagg Dinilai Tidak Tajam di Laga Debut
Debut Flagg di musim 2025/2026 terasa datar, di mana ia kesulitan temukan ritme di tengah tekanan pertahanan Lakers ala LeBron James dan Anthony Davis. Dari 11 tembakan, hanya tiga yang bersarang—dua drive ke ring dan satu tembakan tiga di kuarter pertama—hasilkan delapan poin yang jauh di bawah ekspektasi 18 poin rata-rata musim rookie lalu. Empat reboundnya solid di paint, tapi dua assist tak cukup ciptakan ruang untuk rekan seperti Kyrie Irving, yang ambil alih dengan 32 poin. Momen kritis datang di kuarter kedua: Flagg lewatkan layup tangan kiri setelah crossover dribel bagus, peluang yang seharusnya tambah skor jadi 22-18 untuk Mavs. Di kuarter keempat, tembakan tiga lebar dari wing kiri bikin pelatih panggil time-out—kesalahan finis yang mirip isu awal karirnya di Duke. Statistik menunjukkan efisiensi tembakan 27 persen, kontras 48 persen musim lalu, dan ia kehilangan tiga bola karena over-dribble. Kidd bilang pasca-laga, “Ia haus, tapi terlalu buru-buru; itu bagian belajar.” Ini ingatkan debut rookie Flagg di Oktober 2024 kontra Clippers, di mana ia finis 6 dari 15 tembakan—tapi malam itu ia bangkit dengan dunk ganas akhir babak pertama.
Latar Belakang: Dari Hype Duke ke Realitas NBA: Cooper Flagg Dinilai Tidak Tajam di Laga Debut
Cooper Flagg tak asing dengan sorotan sejak remaja di Newport, Maine, di mana ia pimpin Nokomis High ke gelar negara sebelum pindah ke Montverde Academy. Di Duke, debutnya November 2024 kontra Maine—kampung halamannya—jadi momen ikonik: 18 poin, tujuh rebound, lima assist, dan tiga steal di kemenangan 96-62, meski finis 6 dari 15 tembakan dan hanya enam poin babak pertama. Analis kritik “kurang tajam di awal”, tapi Flagg bangkit cepat: 42 poin rekor freshman kontra Notre Dame Januari 2025, bawa Duke juara ACC reguler (19-1) meski cedera pergelangan kaki batasi playoff. Musim rookie NBA 2024/2025, ia rata-rata 18,2 poin, 7,5 rebound, dan 3,1 assist di 72 laga, bantu Mavs finis semifinal Barat. Tapi offseason penuh tekanan: training camp intensif dengan Kidd fokus perbaiki finis drive-nya, plus hype sebagai “pemain terbaik generasi ini” bikin beban mental berat. Debut ini jadi pengulangan pola: awal lambat, tapi potensi ledakan—seperti dunk kirinya di scrimmage preseason yang viral. Flagg sendiri akui, “Saya merasa nervous; Lakers beda level dari latihan.”
Penilaian Analis dan Dampak ke Tim Mavericks
Analis tak segan kritik tajam: ESPN’s Bilas sebut Flagg “terlihat kaku, seperti overthink setiap possession”, soroti turnover tiga laga yang picu run 12-0 Lakers di kuarter ketiga. CBS Sports tambah, “Ia butuh lebih banyak off-ball movement; terlalu banyak isolasi seperti Zion awal karir.” Namun, ada sisi positif: pertahanannya solid, blok satu tembakan Davis dan steal Irving yang picu fast break. Dampak ke Mavs nyata: tanpa finis tajam Flagg, Irving dan Doncic overload, hasilkan turnover tim 16 laga—tertinggi musim ini. Kidd rotasi ia dengan PJ Washington untuk istirahat, tapi pelatih tekankan, “Ia pemimpin masa depan; satu laga tak tentukan karir.” Ini ujian bagi Mavs yang target final Barat: dengan rekor 2-1, kekalahan ini cambuk, tapi Flagg punya sejarah rebound—setelah debut lambat Duke, ia sapu empat laga berikutnya dengan rata-rata 25 poin. Rival seperti Thunder pantau; jika Flagg tak tajam cepat, celah buka untuk Shai Gilgeous-Alexander.
Kesimpulan
Penilaian bahwa Cooper Flagg kurang tajam di laga debut jadi babak pembuka musim 2025/2026 yang penuh pelajaran bagi wonderkid Dallas Mavericks ini. Dengan delapan poin dari tembakan buruk dan peluang terbuang, ia tunjukkan sisi manusiawi di balik hype raksasa—mirip awal Duke yang lambat tapi berujung rekor freshman. Bagi Kidd dan tim, ini momentum perbaiki finis dan distribusi, agar Flagg tak overload seperti rookie lalu. Musim masih panjang, dengan 79 laga tersisa; Flagg, sang pilar masa depan, siap bangkit. Penggemar Mavs boleh sabar—talenta sekelasnya tak lahir sempurna, tapi selalu meledak di saat tepat.