Austin Reaves Tidak Sabar Bermain Dengan LeBron James
Austin Reaves Tidak Sabar Bermain Dengan LeBron James. Kabar menyenangkan dari skuad tim papan atas Barat NBA: Austin Reaves tak bisa menyembunyikan kegembiraannya menanti kembalinya LeBron James ke lapangan setelah absen panjang karena cedera sciatica. Pada 17 November 2025, setelah kemenangan impresif 119-95 atas tim Dallas di laga tandang terakhir road trip, Reaves bicara terbuka soal betapa ia rindu bermain bareng sang legenda. “Sangat excited,” katanya singkat, sambil bayangkan bagaimana kehadiran James bakal angkat level tim yang sudah capai rekor 10-4 tanpa dia. Di usia 27 tahun, Reaves sudah jadi starter andalan dengan rata-rata 25 poin, delapan assist, dan enam rebound musim ini. Kembalinya James, yang sudah latihan ringan, janjikan chemistry baru – terutama dengan Reaves yang sering duet dengannya sejak 2021. BERITA BASKET
Kedekatan Reaves dan James Sejak Awal Karier: Austin Reaves Tidak Sabar Bermain Dengan LeBron James
Hubungan Reaves dengan James dimulai dari hari-hari awal di skuad utama. Masuk sebagai undrafted free agent pada 2021, Reaves cepat dapat kepercayaan James berkat kerja keras dan kemampuan shooting jarak tiga poin yang tajam. Momen krusial datang di playoff 2023 lawan tim Memphis, di mana Reaves cetak 23 poin di Game 1, ubah pandangan James. “Itu saat hubungan kami berubah,” kata Reaves kemudian. James, yang biasa dominan, mulai lihat Reaves sebagai mitra setara di pick-and-roll dan transisi cepat. Sejak itu, mereka main bareng di 21 laga reguler musim lalu, ciptakan lineup yang beri tim peluang playoff. Reaves sering sebut James sebagai “mentor” yang ajari dia baca permainan, dari analisis scouting hingga manajemen energi di clutch time. Kini, setelah James absen sejak training camp, Reaves bilang ia “berutang banyak” pada James atas kemajuan karirnya.
Dampak Absennya James dan Performa Reaves Tanpa Dia: Austin Reaves Tidak Sabar Bermain Dengan LeBron James
Absen James karena sciatica bikin tim adaptasi cepat, tapi juga tunjukkan seberapa besar peranannya. Tanpa dia, Reaves ambil alih sebagai playmaker utama, duet dengan Luka Doncic yang baru bergabung musim panas lalu. Di laga lawan Dallas kemarin, Reaves sumbang 25 poin, delapan assist, dan enam rebound, bantu tim rally dari defisit awal. Tapi ia akui, “Tanpa LeBron, kami main bagus, tapi presensinya bakal angkat kami ke level lain.” James, yang usia 41 tahun tapi masih rata-rata 30 poin musim lalu, beri elemen leadership dan scoring yang tak tergantikan. Reaves bayangkan skenario blitz pick-and-roll pada Doncic: James bisa jadi short roller atau high quad, ciptakan advantage baru yang belum pernah ia alami selama 23 tahun karir. Tim sudah 10-4, tapi Reaves yakin kembalinya James bakal bikin mereka penantang serius di Barat, terutama dengan chemistry pra-musim yang minim.
Ekspektasi Reaves untuk Chemistry Baru dengan James
Reaves tak sabar lihat bagaimana James integrasikan diri ke ritme tim saat ini. “Dia analisis segalanya, pasti lagi nonton kami dari rumah sambil minum wine,” candanya usai laga. Ia prediksi James bakal langsung fit, bawa joy dan kemenangan seperti biasa. Reaves, yang tumbuh sebagai fans Kobe di Arkansas, sebut perjalanan dari troll James di internet usia 12 tahun jadi rekan terlama dia “surreal”. Kini, dengan Doncic sebagai motor utama, Reaves lihat peluang trio James-Reaves-Doncic dominasi: James di paint, Reaves di perimeter, dan Doncic atur tempo. Ia juga sebut James tak pernah bad mood, selalu sambut rookie seperti dia dulu. Ekspektasi tinggi, tapi Reaves realistis: integrasi midseason butuh waktu, apalagi James harus atur menit main untuk jaga stamina. Yang pasti, Reaves siap ambil peran lebih besar sebagai “glue guy” untuk dukung James capai target playoff.
Kesimpulan
Austin Reaves benar-benar tak sabar bermain lagi dengan LeBron James, dan alasannya jelas: chemistry mereka sudah terbukti, dan kembalinya sang legenda bakal bikin tim lebih lengkap. Dari absen panjang jadi booster moral, momen ini janjikan babak baru di musim 2025/2026. Reaves, yang sudah matang jadi starter, siap bagi beban dengan James dan Doncic untuk kejar gelar yang lama ditunggu. Dengan rekor solid tanpa James, imajinasi soal potensi tim ini bikin fans bergairah. Kita tunggu saja debut kembalinya James – pasti bakal jadi pesta basket di Barat.