Sumitec Tokai Berita Olahraga Update Terbaru

Sumitec Tokai merupakan sebuah platform pemberi berita terupdate dan terbaru mengenai seputar olahraga di dunia.

Sumitec Tokai Berita Olahraga Update Terbaru

Sumitec Tokai merupakan sebuah platform pemberi berita terupdate dan terbaru mengenai seputar olahraga di dunia.

Uncategorized

Alasan Lakers Bisa Kalah dari Hawks Menurut Deandre Ayton

Alasan Lakers Bisa Kalah dari Hawks Menurut Deandre Ayton. Atlanta, 10 November 2025—kekalahan 98-112 Los Angeles Lakers dari Atlanta Hawks di State Farm Arena malam tadi jadi pukulan telak bagi skuad JJ Redick, yang kini terpeleset ke rekor 6-5 di Wilayah Barat. Di laga tanpa empat starter Hawks karena rotasi dan cedera, rookie Mouhamed Gueye justru bersinar dengan double-double 18 poin dan 10 rebound, pimpin kemenangan kedua beruntun tim Quin Snyder. Tapi sorotan pasca-laga tertuju pada komentar DeAndre Ayton, center Phoenix Suns yang ikut saksikan duel itu dari pinggir lapangan sebagai tamu acara NBA. Ayton, mantan rekan setim Anthony Davis di rookie camp dulu, blak-blakan sebut tiga alasan utama kekalahan Lakers: lemahnya pertahanan paint, kurangnya intensitas transisi, dan ketergantungan berlebih pada tembakan luar. Di usia 27 tahun dengan rata-rata 18 poin dan 11 rebound musim ini, Ayton paham dinamika big man—komentarnya viral di media sosial, angkat diskusi soal pertahanan Lakers yang bobol 52 poin di paint. Apa yang sebenarnya Ayton maksud? Mari kita kupas analisisnya yang tajam tapi adil. BERITA TERKINI

Lemahnya Pertahanan Paint yang Dieksploitasi Hawks: Alasan Lakers Bisa Kalah dari Hawks Menurut Deandre Ayton

Ayton langsung soroti paint sebagai biang kerok utama, sebut itu “lubang besar yang tak ditambal.” Malam tadi, Hawks cetak 52 poin dari area dekat ring—mayoritas dari post-up Gueye dan Onyeka Okongwu yang manfaatkan mismatch lawan. Anthony Davis, dengan 22 poin dan 10 rebound, tampak lelah setelah blok awal, tapi kalah 60 persen duel fisik di paint, biarkan Hawks rebut 14 rebound ofensif. Ayton bilang, “Lakers punya Davis, tapi tanpa rotasi cepat, paint jadi pesta lawan—seperti gue main lawan mereka, gampang potong.”

Ini bukan opini kosong; statistik musim ini tunjukkan Lakers kebobolan 58 poin rata-rata di paint, naik 15 persen dari musim lalu. Tanpa Jarred Vanderbilt yang cedera, duo Davis-Alex Caruso kesulitan tutup ruang—Hawks manfaatkan dengan 12 poin kedua kesempatan dari rebound Gueye. Ayton, yang blok 1,5 tembakan per laga di Suns, sarankan Lakers tambah drill marking zona untuk big man mobile seperti Gueye. Analisisnya tepat: tanpa paint solid, Lakers rentan run besar, seperti 32-22 Hawks di kuarter ketiga yang segel kemenangan.

Kurangnya Intensitas Transisi yang Bikin Ketinggalan Tempo: Alasan Lakers Bisa Kalah dari Hawks Menurut Deandre Ayton

Alasan kedua Ayton: transisi lambat Lakers yang bikin mereka ketinggalan tempo sejak awal. “Mereka punya LeBron dan AD, tapi transisi kayak siput—Hawks lari lebih cepat, rebut bola longgar, dan langsung skor,” ujar Ayton di sideline chat dengan media. Benar, Pacers—eh, Hawks—outscore Lakers 28-12 di fast break, berkat sprint Dejounte Murray yang assist enam kali untuk dunk Gueye. LeBron James cetak 26 poin, tapi turnover-nya tiga kali di transisi picu counter Hawks.

Ayton paham ini dari pengalamannya: di Suns, ia rata-rata 2,2 assist dari outlet pass cepat, bantu tim unggul 12 poin di fast break musim ini. Lakers, sebaliknya, cuma 14 poin dari situ malam tadi—turun dari rata-rata 20. Ayton sebut, “Intensitas harus dari bench; rookie seperti Gueye lapar rebut bola, Lakers terlalu nyaman passing lambat.” Ini soroti PR Redick: dengan usia tim rata-rata 28 tahun, transisi lambat akibat kurang drill sprint—seperti kekalahan sebelumnya lawan Clippers di mana fast break lawan capai 30 poin. Komentar Ayton jadi cambuk: tingkatkan kecepatan, atau kalah lagi di laga bergerak cepat.

Ketergantungan Berlebih pada Tembakan Luar yang Tak Konsisten

Ayton tutup analisisnya dengan sindir ketergantungan Lakers pada tembakan luar: “Mereka tembak 40 kali dari tiga titik, tapi masuk cuma 30 persen—kalau gagal, paint jadi sasaran.” Malam tadi, Lakers coba volume shooting dengan D’Angelo Russell (18 poin dari tiga pointer), tapi 12-40 dari jarak jauh bikin mereka tertinggal 20 di kuarter akhir. Hawks, sebaliknya, efisien 48 persen keseluruhan, fokus paint dan mid-range.

Ayton, shooter 35 persen dari tiga titik, bilang ini risiko: “Lakers punya talenta, tapi terlalu bergantung jarak jauh—seperti Suns dulu, kalau gagal, tim ambruk.” Statistik musim: Lakers ranking 15 di three-point percentage (35,2), tapi saat di bawah 30 persen seperti malam tadi, rekor mereka 1-5. Ayton sarankan keseimbangan: lebih banyak drive LeBron untuk tarik foul, bukan isolasi tembakan. Ini relevan dengan kekalahan sebelumnya lawan Nuggets, di mana shooting dingin bikin selisih 15 poin. Komentar Ayton, yang netral tapi pedas, jadi bahan evaluasi Redick untuk rotasi shooting guard.

Kesimpulan

Alasan kekalahan Lakers dari Hawks menurut DeAndre Ayton malam tadi—lemah paint, transisi lambat, dan ketergantungan tembakan luar—jadi analisis tajam dari big man Suns yang paham dinamika NBA. Dengan skor 98-112 yang menyakitkan, Lakers harus ambil pelajaran cepat dari komentar Ayton, yang viral dan angkat diskusi pertahanan. Hawks naik ke 7-4 berkat Gueye, sementara Lakers di 6-5 butuh keseimbangan untuk saingi tim Barat. Ayton tak cuma kritik, tapi kasih solusi—dan di liga kompetitif ini, itu berharga. Redick punya waktu sisa November untuk perbaiki; LeBron dan Davis tunggu dukungan tim, sementara Ayton di Suns siap manfaatkan pelajaran serupa. NBA penuh kejutan, tapi malam ini Hawks rayakan, Lakers introspeksi—bola bulat, tapi paint harus kuat.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *